LASI BANGKIT: Kader dan Remaja Garda Depan Perangi Stunting Pasca Erupsi Merapi
Admin (IS)
16/09/2025 15:47 WIB

KANAGARIAN LASI, Pasca erupsi Gunung Marapi Desember 2023 yang meluluhlantakkan puluhan hektar lahan pertanian dan mencemari sumber air, warga Kanagarian Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, menghadapi ancaman ganda: pemulihan infrastruktur dan lonjakan risiko stunting akibat terbatasnya akses pangan bergizi. Berangkat dari keprihatinan ini, tim pengabdi dari Poltekkes Kemenkes Padang menggulirkan program pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang berfokus pada pelatihan kader posyandu dan remaja.
Kolaborasi Multipihak untuk Intervensi Gizi
Program yang didukung oleh Puskesmas Lasi, KAN Lasi, dan Pemerintah Kecamatan Canduang ini melibatkan 40 kader posyandu dan 35 remaja usia 15-19 tahun. Pelatihan kader difokuskan pada deteksi dini stunting menggunakan konseling gizi keluarga dan strategi pendampingan berbasis komunitas. Sementara remaja dilatih sebagai peer educator yang memanfaatkan media sosial untuk kampanye pencegahan stunting.
“Remaja adalah calon orang tua. Memberdayakan mereka berarti investasi untuk memutus rantai stunting antar generasi,” tegas Ners. Lisma Evareny, MPH, ketua tim pengabdi, dalam sesi pelatihan di Balai Nagari Lasi, Senin (24/6/2024).
Dukungan Penuh Stakeholder Lokal
Wali Nagari Lasi, Adrizal Gindo Sutan, menyambut baik inisiatif ini: “*Program ini sejalan dengan Peraturan Nagari No. 5/2023 tentang ketahanan pangan. Kami akan integrasikan ke RPJM Nagari*.Kader dan remaja jadi mitra strategis untuk perluasan cakupan intervensi gizi di daerah terpencil.”
Hasil Nyata dan Komitmen Keberlanjutan
Setelah pelatihan, terbentuk kelompok kader “Duta Stunting” dan remaja “Gen-Z Peduli Gizi” yang aktif memantau balita berisiko. Pemantauan dilakukan menggunakan buku KIA yang dimodifikasi.
“Kami tidak ingin program berhenti di sini. Kolaborasi adalah kunci keberlanjutan,” pungkas Lisma Evareny.
Artikel ini diterbitkan sebagai bentuk dukungan media terhadap inisiatif pencegahan stunting berbasis komunitas.